PAHLAWANKU


bukan sulap tapi nyata

sebutir padi berubah menjadi seuli

sebutir jagung jadi setangkai

sepotong tebu jadi serumpun

sebuah kentang jadi seladang

kau siapkan kami maizena

kau suguhkan pada kami tapioka

bias bias memancar dari getaran tangan

pijakan kakimu hangatnya tetumbuhan

sering kami seminarkan

nasibmu yang makin tak tentu

sedang karyamu masuki istana raja

kulitmu semakin hitam

mengering hidupmu kian kelam

hati kami bertanya

dapatkah kami hidup tanpa dirimu?

tapi tanya kami tinggal tanya

tak ada jawabnya

 

Leave a comment